Lautan Biru (Januari 2011), Jenis perangkap tradisional ini dioperasikan oleh nelayan Tabanan, Bali.
Organisme yang menjadi tujuan penangkapanya hanya lobster. Alat tangkap ini diklasifikasikan ke dalam
Konstruksi Perangkap
Perangkap terdiri atas kerangka berbentuk silinder yang dibentuk oleh belahan bambu berukuran panjang 90-100 cm dan tebal 2 – 3 cm. Pada bagiannya dalamnya terdapat badan perangkap yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk 2 kerucut terpancung yang digabung pada bagian ujungnya. Kerangka dan badan perangkap dianyam menyatu pada bagian pinggiran pintu perangkap dengan ranting bambu. Perangkap memiliki 2 pintu masuk pada masing-masing sisinya. Gambar 8 mengilustrasikan bentuk dan dimensi perangkap silinder.
Gambar 1. Konstruksi dan dimensi bubu Slinder |
Uji Coba Penangkapan
Perangkap dioperasikan tanpa menggunakan umpan pada perairan berkarang. Setiap perangkap terpisah antara satu dengan lainnya. Waktu pemasangan dilakukan ketika air laut sedang surut. Agar perangkap tidak terbawa arus, maka perangkap diikat ke batu karang atau dijepit oleh karang dengan posisi kedua pintu sembarang. Kedalaman perairan tempat pemasangan bubu tidak lebih dari 1,5 m. Waktu pemasangan berlangsung selama 14-15 hari. Selama waktu itu, perangkap diangkat 2 kali. Adnyanawati (1994) mencoba mengoperasikan 8 perangkap silinder sebanyak 10 kali ulangan di pantai Swanggaluh, Bali. Hasilnya, perangkap hanya dapat menangkap lobster jenis Panulirus homarus sebanyak 61 ekor