WPP-RI (Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indosesia) ini diterbitkan oleh Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut yang lebih ditujukan untuk memudahkan sistem pendataan sumberdaya ikan, yang selanjutnya digunakan untuk estimasi (pendugaan) stok sumberdaya ikan di laut. Pembagian WPP ini lebih didasarkan pada daerah tempat ikan hasil tangkapan didaratkan di pelabuhan. Pembagian WPP ini sebenarnya telah mengalami beberapa kali perubahan, dimulai dengan pembagian 11 WPP menjadi sembilan WPP yang ada di Indonesia.
Berikut nama-nama ke-9 WPP-RI yang ada di Indonesia:
- Selat Malaka;
- Laut Cina Selatan;
- Laut Jawa;
- Laut Flores dan Selat Makassar;
- Laut Banda;
- Laut Arafura;
- Laut Seram dan Teluk Tomini;
- Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik; dan
- Samudera Hindia.
Tabel keterangan pembagian WPP-RI yang ada di Indonesia.
No
|
Nama WPP
|
Terdiri dari
|
1
|
Selat Malaka |
Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan
Riau
|
2
|
Laut Cina selatan
|
Provinsi Kepulauan Riau, Jambi,
Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat.
|
3
|
Laut Jawa
|
Provinsi Lampung, Banten, Jakarta, Jawa
Barat, Ja.wa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Selatan
|
4
|
Selat Makasar dan Laut Flores
|
Provinsi Bali, Nusa
Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara
|
5
|
Laut Banda
|
Provinsi Maluku.
|
6
|
Laut Arafuru
|
Laut Aru, dan Laut Timur Timor meliputi
Provinsi Papua
|
7
|
Laut Maluku
|
Teluk Tomini dan Laut Seram meliputi Provinsi
Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat
|
8
|
Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik
|
Provinsi
Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua dan Kalimantan Timur.
|
9
|
Samudera Hindia
|
Provinsi Aceh,Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat
|